Wednesday 1 February 2012

Bayan Maulana Ibrahim II


Kita perlu jadikan agama ini sebagai maksud hidup, karena kalau agama kita jadikan keperluan maka Agama tidak akan masuk seluruhnya. Tetapi kalau agama ini kita jadikan kebutuhan maka agama ini akan wujud dengan sempurna dalam diri kita. Agama ini adalah perintah-perintah Allah atas diri manusia. Seorang pembuat obat akan memberi tahu bagaimana menggunakan obat yang ia buat. Begitu juga manusia yang Allah SWT telah ciptakan, maka Allah yang paling tau bagaimana manusia ini digunakan dan untuk apa. Allah sebagai pencipta memberi tau kepada manusia mana yang baik dan buruk. Allah telah beri kepada manusia perintah-perintah. Seperti obat ada yang kita tau kegunaannya ada yang kita tidak tau, tetapi karena ini perintah dokter maka kita yakini dan jalani saja. Begitu juga dengan perintah Allah, ada yang kita fahami ada yang tidak, tetapi bukan yang tidak kita fahami lalu kita tinggalkan dan kita langgar. Kita harus tetap yakini dan jalani saja.
Yakin datang tergantung pada usaha kita terhadap agama Allah Taala. Usaha atas Agama akan membentuk yakin dalam diri sendiri. Jika yakin yang salah ini masuk ke hati maka hati ini akan menjadi rusak. Contoh : Seorang penjudi akan menjual perhiasan isterinya dan baju anaknya untuk berjudi, karena ia yakin bahwa ia akan menang judi. Inilah yakin yang salah, jika telah masuk ke hati maka hati ini akan menolak yang Haq dan hati ini akan buta terhadap kebenaran. Yakin yang benar adalah apapun yang kita lakukan akan di hisab oleh Allah Taala sehingga menimbulkan rasa takut. Yakin yang seperti ini akan membuat kita jadi baik.
Asbab dan kebendaan di dunia ini menjadi mahal karena adanya usaha atas asbab dan kebendaan tersebut. Ini disebabkan keyakinan pada asbab dan kebendaan tersebut, sehingga semua orang mengusahakan hal yang sama. Karena semua orang mengusahakan perkara yang sama, akhirnya perkara atau kebendaan tersebut menjadi mahal. Begitu juga kalau kita mau usaha atas diri manusia, maka diri manusia ini akan menjadi berharga.
Semua yang Allah ciptakan di dunia ini untuk manusia, dunia ini di buat untuk mematuhi seluruh perintah manusia sebagai Khalifah Allah dimuka bumi. Sedangkan manusia ini Allah ciptakan untuk akheratNya, bukan untuk dunia. Segala sesuatu berjalan sesuai dengan Qudrat dan Iradah Allah. Jika Allah tidak inginkan, maka tidak akan terjadi. Semua akan mati, kecuali Allah yang hidup dan tidak pernah mati. Bahkan jibril dan malaikat pencabut nyawapun akan mati. Ketika semua mati maka Allahlah yang akan berdiri sendiri.
Orang yang mempunyai yakin yang benar ia akan menjaga perintah-perintah Allah dalam setiap waktu, tempat, dan keadaan. Orang dengan yakin yang salah maka yang ia usahakan adalah kebathilan. Orang berjudi, korupsi, menipu, ini karena mereka yakin dengan ini mereka dapat kaya. Yakin salah maka yang diusahakanpun salah. Orang dzikir setiap saat tetapi ia tidak peduli terhadap keadaan cara hidupnya dan lingkungannya maka ini adalah keyakinan yang salah. Ia dzikir tetapi menerima hasil korupsi juga atau Ia dzikir tetapi tidak berbuat apa-apa jika ada kemaksiatan dan kebathilan bahkan tidak ada rasa benci, inilah Yakin yang salah. Orang yang mempunyai Yakin yang benar maka ia akan berpikir :
1.    Jika saya Dzikir saja duduk disini nanti Allah akan Hisab saya atas diri orang lain.
2.    Jika saya ambil hasil korupsi ini maka Allah akan Murka terhadap saya
Dan lain-lain. Inilah orang yang punya Yakin yang benar. Orang yang mempunyai Yakin yang benar maka :
1.    Ia akan adopsi cara Rasullullah SAW berdagang dalam tokonya.
2.    Ia akan menimbang dengan jujur.
Sedangkan orang yang yakinnya salah, dalam berdagang, ia akan curang. Ia berpikir dengan curang ia bisa dapat uang lebih. Jika lebih uang ia merasa dapat bahagia. Inilah tanda-tanda kebodohan. Segala urusan rezeki mahluk telah Allah tentukan. Bagaimana kita bisa mengambil lebih perkara yang Allah telah tetapkan.
Dalam setiap amal Allah telah letakkan janji-janjinya. Seperti selama 40 hari tidak tertinggal Takbiratul Ihram yang pertama dalam sholat berjamaah maka Allah akan bebaskan dia dari sifat munafiq dan api neraka. Maka ketika kita keluar di jalan Allah selama 40 hari akan ada ganjaran bagi amal yang istiqomah selama itu. Seperti 40 hari dalam dakwah, 40 hari jaulah, 40 hari taklim, 40 hari dzikir pagi petang, dan lain-lain. Siapa yang melakukan amal maka amal itu untuk dirinya sendiri, bukan untuk Allah ataupun orang lain. Seseorang yang selalu ingin memenuhi keinginan hawa nafsunya maka orang ini tidak akan mendapatkan hidayah.
Allah tidak pernah merusak hubungan dengan orang yang ingin mendekatkan diri kepadaNya. Tetapi kitalah yang justru selalu merusakkan hubungan kita dengan Allah. Suatu ketika saya, Maulana Ibrahim, pergi di hari Id dengan ayah saya, dan saya memegang jari ayah saya. Namun ketika saya melihat teman-teman saya sedang bermain maka saya tinggalkan ayah saya menuju kepada teman-teman saya yang sedang bermain. Ternyata setelah berpisah dengan ayah saya, saya dapatkan diri saya tersesat, lalu saya menangis, “Abba…Abba..” Lalu tiba-tiba ayah saya muncul dan menjewer kuping saya dan berkata : “Sudah saya katakan jangan lepaskan tangan saya” Begitu juga Allah ketika kita menangis dan menyesal melepaskan hubungan dengan Allah. Maka Allah akan menjewer kita sebagaimana seorang ayah kepada anaknya.
Orang mengira dengan memenuhi nafsunya dia akan  bahagia seperti membeli rumah mewah, mobil yang mahal, pakaian yang indah, dan lain-lain. Ada orang yang ketika kaya dia tidak dapat merasakan kebahagiaan, dan ada orang yang setelah jatuh miskin baru sadar arti kebehagiaan. Kita harus menyadari maksud dari kesuksesan dan kebahagiaan. Kesuksesan dan Kebahagiaan yang sebenarnya adalah ketika kita selamat dari Neraka Allah dan masuk kedalam surganya Allah Taala.
Setiap orang harus mempunyai tujuan hidup. Orang-orang  yang telah menjadikan dunia sebagai tujuan hidup maka ia akan menderita dunia dan akherat. Walaupun di dunia ini mereka hidup seakan-akan terlihat bahagia. Orang yang telah menjadikan dunia dan nafsu sebagai maksud hidup maka Allah akan membuat orang seperti ini terbebani oleh hidup yang dia jalankan. Orang ini akan Allah buat sibuk dengan dunianya dan nafsunya sehingga dia tidak punya waktu lagi, hasil jerih payahnya akan cepat habis, sehingga tidak ada keberkahan dan kenikmatan. Biaya yang menunpuk, keluarga yang tidak harmonis, hidup yang mencekik leher, frustasi, penderitaan demi penderitaan. Allah akan buat hatinya serba takut dan tidak puas. Siapa yang tidak takut kepada Allah maka Allah akan buat dia takut kepada yang lain seperti takut miskin, takut istri, takut sakit, takut susah, dan lain-lain.
Jika Allah mencintai seorang hamba maka Allah akan sibukkan orang ini di setiap waktu dalam amal agama dan memberinya pekerjaan yang paling  tinggi derajatnya disisi Allah yaitu kerja nubuwah atau kerja dakwah. Jika dia keluar dari jalan yang Allah telah tentukan, maka Allah akan datangkan rasa takut kepadanya dan petunjuk dalam hatinya. Seluruh Asbab yang diberikan kepadanya tidak akan dapat membahagiakan hatinya, bahkan makin bertambah masalah. Seperti orang yang terjebak oleh pasir hidup semakin diusahakan semakin bertambah masalah.
Allah berikan peringatan-peringatan terhadap setiap hamba yang keluar dari jalannya. Jika ia tidak dengar peringatan Allah, maka peringatan ini akan menjadi adzab. Seperti Firaun, Allah beri peringatan lewat mimpi yang membuatnya khawatir dan gusar. Musa AS yang seharusnya dapat menjadi rahmat baginya malah menjadi adzab buat firaun Laknatullah Alaih.
Yang Haq dan yang Bathil itu datang dan pergi melalui proses secara bertahap. Jika Dakwah atas yang Haq hilang maka Dakwah atas yang Bathil akan masuk. Dengan Dakwah agama akan wujud dan kemaksiatan akan hilang. Tanpa Dakwah, kemaksiatan yang akan wujud dan agama yang akan hilang.
Karena tidak ada Dakwah, kini banyak orang yang ingin menyelesaikan masalahnya dengan berbuat dosa. Seperti Firaun ketika khawatir dengan mimpinya maka dia bunuh semua anak laki-laki. Sehingga bukannya masalah selesai tetapi nambah masalah, jika semua bayi laki2x dibunuh bagaimana generasi yang akan datang tidak ada laki2x untuk bekerja. Sehingga ditetapkan tiap tahun ganjil semua bayi laki2x dibunuh. Inilah kekuasaan Allah ketika tahun bebas pembunuhan lahirlah Harun AS, namun Musa AS lahir dengan pertolongan Allah ketika tahun pembunuhan. Allah alirkan kotak berisi bayi Musa AS berlawanan arah arus sungai menuju Istana Firaun. Bahkan Allah buat Firaun, musuhnya merawat Musa AS, musuh yang dicari-cari oleh Firaun itu sendiri. Namun Firaun tidak dapat berbuat apa-apa.
Hari ini banyak para pedagang dan pengusaha menyelesaikan masalahnya dengan perbuatan dosa seperti menipu, mengurangi timbangan, sumpah palsu dan lain-lain. Inilah kebudayaan dunia, menyelesaikan masalah dengan masalah, dan ini akan terjadi terus sampai hari kiamat. Orang-orang seperti ini Allah anggap mereka telah menjadi penantangNya. Sekarang siapa yang bisa menang melawan Allah. Allah akan berikan kepada mereka problem yang lebih besar lagi. Dan jika masih belum bertaubat juga maka Allah akan hancurkan mereka sebagaimana Allah telah hancurkan Firaun dan Qorun. Lalu Allah tetapkan kubur dan akherat sebagai penjara yang abadi, dimana tobat dan penyesalan sudah tidak ada gunanya lagi.
Kefahaman akan datang melalui usaha yang sungguh-sungguh dengan pengorbanan dan mujahaddah. Siapa yang mau buat usaha maka dialah yang akan merasakan nikmatnya. Walaupun dengan penjelasan-penjelasan agar orang lain faham, kalau orang itu tidak buat usaha maka dia tidak akan pernah faham. Orang yang bekerja buat agama Allah, maka Allah akan berikan kepadanya kedamaian dan ketenangan. Bahkan Allah jadikan musuhnya menjadi teman-temannya yang setia seperti Nabi SAW dengan Umar RA, Abu Sofyan RA, Khalid bin Walid RA, dll.
Orang-orang yang menolak dakwah maka Allah akan hancurkan mereka sebagaimana kaum-kaum terdahulu Allah hancurkan ketika mereka menolak Dakwah dari Nabi mereka. Ketika Nabi SAW mengirim surat kepada Raja Persia, lalu Raja Persia itu menyobek surat Rasul SAW. Mendengar kejadian itu Nabi SAW bersabda (mahfum), bahwa raja itu bukan merobek suratnya tetapi ia telah merobek Negaranya. Rasul SAW bersabda (mahfum), Saya hanya utusan Allah, tetapi penguasanya adalah Allah. Mereka bukan menentang Nabi SAW tetapi pada hakekatnya mereka telah menentang Allah. Maka ketika Jaman Umar Al Farouq, kerajaan Persia itu telah Allah hancurkan melalui tangan-tangan orang Islam. Sebagaimana hancurnya kerajaan Firaun dan Namrud ketika menentang Dakwah nabi-nabi mereka.
Orang yang mempunyai hubungan dengan Allah, maka Qudratullah dan Nusrotullah akan bersama mereka. Allah akan bersama mereka dalam setiap kesulitan yang mereka hadapi. Seperti Umar ketika sedang memberikan Khutbah tiba-tiba Allah nampakkan padanya pemandangan kondisi tentara Islam yang sedang berperang di Irak. Seperti melihat gambar dalam layar, tidak perlu satelit untuk membantu orang beriman. Sehingga Umar berteriak, “Naik ke atas bukit, naik ke atas bukit..” Dan mereka tentara Islam itu mendengarnya sehingga mereka lari ke atas bukit. Inilah kelebihan orang beriman jika dia mempunyai hubungan baik dengan Allah maka kekuatan dan kekuasaan Allah bersama mereka.
Seperti pada perang Badr, walaupun tentara muslim hanya 300 orang dan tentara kafir jumlahnya 3 kali lipat lebih banyak dan dengan persenjataan yang lengkap, tetapi kemenangan ada di pihak orang Islam. Ini karena Allah kirimkan pasukan malaikat untuk membantu tentara muslim. Jadi Allah hanya jadikan kita asbab untuk memuliakan kita. Namun sesungguhnya Allahlah yang menghancurkan dan memberikan kemenangan kepada umat Islam diatas musuh-musuhnya. La Illaha Illallah.
Jika kita hanya percaya pada akal logika dan kemampuan kita saja, maka ini ada batasnya. Tetapi jika kita bergantung pada Qudrattullah ini tidak ada batasnya :
1.    Manusia hanya mampu pergi ke bulan, tetapi Allah telah membawa Nabi SAW ke tempat yang paling jauh yaitu Langit ke Tujuh di Sidratul Muntaha pulang pergi hanya dalam satu malam.
2.    Manusia harus membuat satelit dan radar agar bisa mengetahui keadaan jarak jauh, tetapi Allah telah berikan penglihatan kepada Umar RA, untuk dapat melihat tentaranya di Irak sementara dia di Madinah memberi Khutbah.
3.    Manusia harus membangun jembatan atau memakai kapal untuk menyebrangi sungai yang dalam dan luas. Tetapi Allah telah buktikan kepada tentara Saad bin Abi Waqqash menyebrangi sungai tersebut dengan berjalan diatas air tanpa air menyentuh telapak kaki kuda, ketika hendak menyerang Persia.
Teknologi manusia mana yang mampu mengalahkan Teknologi Allah. Semuanya Allah yang mengerjakan, manusia tidak bisa mengalahkan Qudratullah sampai kapanpun. Allah berkuasa sebelum manusia diciptakan, Allah berkuasa ketika manusia dan seluruh mahluk diciptakan, dan Allah akan tetap berkuasa ketika segala sesuatu telah dihancurkan. Jaga hubungan dengan Allah maka Allah akan menjaga kita. Pelihara perintah Allah dimana saja maka Allah akan memelihara kita.


No comments:

Post a Comment